Rabu, 29 November 2017

CERITA KU - BAYAR LISTRIK DAPAT BONUS TUBUH BU EDI

CERITA KU - BAYAR LISTRIK DAPAT BONUS TUBUH BU EDI


Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya. Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…


Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi… “Pagi bu” sapaku “Eh, mas leo…,masuk..” Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan. Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan.

“Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya. “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku. “Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah. “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi. “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi. “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku. “Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi. “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum. Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.

“Silakan diminum mas…” “Terima kasih bu..” Jawabku. Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini… “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?” Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana. “Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya. “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum. “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup. Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga.. “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya. “eh…anu….nggak kok bu. Beneran saya ada kok.

 Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang.. Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??” “Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal. Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya. “Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku. “Suka ya???” Tanyanya lagi “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku. “Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ******
====================================================================================

SITUS ONLINE MUSIMDOMINO
SITUS TERPERCAYA UANG ASLI

SITUS ONLINE YANG MEMBERIKAN JAMINAN MENANG UNTUK MEMBER SETIA 
MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DAN RAIH KEMENANGAN ANDA DISINI

====================================================================================
Pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja. Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.


“Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat. “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku. Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku… “Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudaranya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.

“Kok malah bengong mas leo….sini dong” Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku. “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi. Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati. Ouh..bu enak banget bu, terus bu. Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku…. “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh. Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat. Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku. Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya. Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya.

Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya…. Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudaranya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat. Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya.. Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan. Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…” Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan…. Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…” Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya.. “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……”

Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..” Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih. Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku.. Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya. Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring.. Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya.. “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.” Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudaranya… Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya.. ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah. “Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat..

“Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”. Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar. “Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali.. “Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,” Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi.. “Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget “ Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan.. ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi. Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya. Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret….ahhhh…..sayang…..uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi. “Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi.. “aahh….”

Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya….. “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi. “Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudaranya lagi. “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..” “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudaranya.. Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku…. “Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami. “Aku balas meremas payudaranya lalu aku kulum lagi bibirnya. “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku. “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya.. “Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku maikan puting payudaranya…. Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya. Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan… Sekian….

Selasa, 28 November 2017

CERITA KU - BIBI KU LUAR BIASA

CERITA KU - BIBI KU LUAR BIASA


Ini adalah kisahku pada waktu aku masih SMP kelas tiga di kota kembang, waktu itu aku ada liburan di rumah kakekku di daerah lembang, disana tinggal kakek dan keluarga bibi ku. Bibiku adalah kasir sebuah bank karena menikah dengan pamanku yang satu kantor dia mengundurkan diri dan hanya sebagai ibu rumah tangga, orangnya ayu, putih berlesung pipit dengan usia sekitar 27 tahunan. Dia tinggal dirumah kakekku karena rumahnya sedang dibangun di daerah bogor sedang suaminya (adik ayahku) tinggal di kost dan pulang seminggu sekali.

Aku dan bibiku sangat akrab karena dia memang sering main kerumahku sewaktu belum berkeluarga dan waktu kecil sering tidur di kamarku bahkan waktu kuliah dia lebih banyak tidur dirumahku dari pada ditempat kostnya. Anaknya masih kecil berumur sekitar 1 tahun.

Suatu pagi aku kaget ketika seseorang membangunkanku dengan membawa segelas teh hangat, “Bangun…. Males amat kamu disini biasanya kan sudah nyiramin taneman sama nyuci mobil”

“Males ah, liburan masak suruh kerja juga….”

“Lha masak kakekmu yang sudah tua itu suruh nyiramin bunga sendiri dan mobilku siapa yang nyuci…”

“Kan ada bi ijah “

“Bi ijah lagi sakit dia gak sempet…, bangun bangun ah males ya” dicubitnya pinggangku

“Udah udah geli ampun….” Kataku bangun sambil mendorong mukanya.

Kakekku pulang dari jalan paginya dan asik berbincang dengan temannya diruang tamu. Aku kemudian beranjak ke kamar mandi baru membuka baju bibiku mengetuk pintu ”Rik mandinya di sungai sekalian temenin aku nyuci, lagi mati lampu nih….. andi biar di jaga kakek”

“Ya siap boss…” ku buka pintu dan membawa cucian seember besar ke belakang rumah, bibiku mengikutiku sambil membawa handuk, pakaian ganti dan sabun cuci. Di belakang rumah ada jalan kecil yang tembus ke sungai di pinggir kampung sungai itu dulu sangat ramai oleh penduduk yang mandi atau mencuci tapi sekarang sudah jarang yang memakai, hanya sesekali mereka mandi disungai.

“Sana di belakang batu itu aja, tempatnya adem enak…” dibelakang batu itu terdapat aliran kecil dan batu batu pipih disekelilingnya tumbuh-tumbuhan lebat itu kami bermaksud mencuci..ternyata sudah ada seorang wanita muda yang sedang mandi mengenakan kain batik ternyata wulan tetangga sebelah rumahku

“eh rik tumben mau ke sungai….” Katanya ramah

“Ya nih di paksa bos… “

“Wah kalah duluan nih, nyuci juga kamu wul “

“Aku dah dari tadi.. kalo listrik mati gini baru pada ke kali, kalo gak pakaian bayiku siapa kapan keringnya” katanya sambil keluar dari sungai dan mengambil handuk di tepi sungai.

Selendang batik itu membentuk lekuk tubuhnya dibagian depan terlihat dengan jelas sembulan dua buah dada yang sangat besar, sedang ditengah leher putihya terdapat sebuah kalung tipis yang membuat dirinya terlihat ramping, ia kemudian membelakangi kami dan melepas selendang itu kemudian mengusapkan handuk ke sekujur tubuhnya.

Kontan saja aku kaget melihat pemandangan itu, walaupun membelakangiku tapi aku dengan jelas dapat melihat seluruh tubuh putihnya itu tanpa sehelai benangpun, bokongnya yang berisi telihat jelas setelah dia mengusap tubuhnya kini ia mulai membasuh rambutnya yang panjang sehingga seluruh tubunya bisa kulihat, ketika aku membasahi cucian kemudian duduk.

”Kapan kamu kesini rik..”sambil memiringkan tubuhnya karuan saja tetek gedhenya terlihat, aku kaget dengan pertanyaannya.

“Apa wul aku lagi gak konsen..” ia memalingkan badan kearahku

“Ati-ati disungai jangan ngelamun, kamu kapan datang..”

“Oh aku baru kemarin..” kataku sambil mencelupkan baju-baju ke air sedang mataku tentu saja mengarah ke kedua teteknya yang tanpa sengaja diperlihatkan,.

Bibiku bergerak menjauhi kami, mencari tempat untuk buang air karena dari tadi dia kebelet beol.

“Anakmu umur berapa teh.. kok gak diajak “ kataku

“Masih 1 tahun setengah, tadi sama adikku jadi aku tinggal nyuci” setelah rambutnya agak kering ia kemudian memasang handuknya dipinggangnya dan membalikkan tubuhnya tangan kanannya menutupi mencoba menutupi teteknya yang berukuran wah itu walaupun akhirnya yang tertutupi cuma kedua putingnya sedang tangan kirinya mencari celana dalam di atas batu itu setelah menemukannya, dia kemudian membalikkan badannya dan menaikkan handuknya, celana dalam berwarna putih itu terlihat cukup tipis dan seksi di pinggir-pinggirnya ada bordir kecil bermotif bunga.

“Anakmu siapa namanya…?”

“Intan.. cantikkan “ ia berbalik, pakaian dalam tipis sudah menutupi memek dan pinggangnya itu sejenak dia melihatku dan kemudian melepaskan tangan kanannya dari teteknya sepertinya dia nyaman memperlihatkan teteknya padaku karena dari tadi aku pura-pura cuek dan pura-pura membasuhi baju kotor padahal adikku sedari tadi gelisah.

Ia kemudian duduk dan membilas selendang batiknya

“Cantik sih namanya.. tapi belum lihat wajahnya secantik emaknya gak ya..”

“Ya pasti.. emaknya aja cantik anaknya ikut donk “katanya sombong, kusiramkan air ke arahnya segera ia berdiri dan membalas siramanku.

“Maaf salah cetak harusnya, maknya aja jelek apalagi anaknya…” kami pun akhirnya saling menyiramkan air setelah beberapa saat dia kewalahan menahan seranganku.

“Ampun ampun…” katanya sambil ketawa cengengesan, akupun menghentikan seranganku tapi kemudian dia malah berdiri mengambil ember dan menghampiriku menyiramku sehingga seluruh bajuku basah kuyup, aku kaget dan reflek mengambil ember ditangannya dia kemudian membalikkan badan untuk menjauhkan darinya, tanpa sadar tubuhku memeluknya dan satu tanganku ada pada dadanya yang terbuka. Akhirnya aku bisa meraih ember itu, ia berusaha melepaskan dari dekapanku tapi sia sia aku sudah siap, ku ambil air dan meletakkanya diatas kepalanyaa

” Ampun ri,, aku dah mandi.. awas lo ntar tak bilangin kakekmu “ aku tetap saja memegang badannya dan mengancam, akhirnya ia berbalik dan dengan leluasa aku menyiram ke sekujurtubuhnya kemudian tanganku mengelus elus tubuhnya

”nih aku mandiin lagi hehehhe,……” sekujur tubuhnya basah termasuk celana dalamnya sehingga isi didalamnya samar samar terlihat, kami tertawa geli dicubitnya pinggangku hingga agak lama ”aduh ampun sakit “kataku sambil menarik tangannya, untuk beberapa saat kami saling memandang sambil tertawa geli, kami kemudian ke tepi sungai untuk mengambil handuk, ia kemudian kembali menyeka air ditubuhnya sementara aku sambil duduk disampingnya sembari menyeka air di kepalaku.

Wajahnya tampak cemberut di usapkannya handuk ke muka dan rambutnya kemudian mulai turun ke dua buah dadanya kemudian turun ke perutnya yang kecil kemudian turun ke selangkangannya kemudian dia merunduk dan menyeka kakinya, kemudian melemparkan handuknya yang basah ke mukaku, aku kemudian menggunakan handuknya itu untuk mengusap muka (lumayan aroma tubuhnya masih nempel nih) aku kemudian mengembalikan padanya.

Di ikatkannya handuk itu di pinggang kemudian duduk tepat di depanku dan di turunkannya celana dalamnya, karena ikatannya kurang kuat setelah celana dalamnya berhasil melewati kaki indahnya handuk itupun ikut terbuka sehingga isi selangkanganya terpampang di depanku.

“Eit…” katanya sambil tangan kanannya menutupi memeknya, aku tersenyum
“Kelihatan nih ye…” kataku sambil memalingkan muka, kakinya menendang tubuhku, kemudian di usapkannya handuk itu ke tengah selakangannya yang masih lumayan basah karena mengenakan celana dalam basah.

Aku kemudian memandang kembali kearahnya nampaknya dia merasa nyaman saja mengetahui memeknya dilihat aku, diusapkannya ke arah rambut-rambut pubis tipisnya kemudian ia mengusap bibir-bibir coklatnya bawahnya yang masih kencang sambil tersenyum sendiri.
====================================================================================

SITUS ONLINE MUSIMDOMINO
SITUS DENGAN GAME TERLENGKAP

TIDAK PERLU REPOT UNTUK BERMAIN GAME KESAYANGAN ANDA
CUKUP DENGAN 1 USER ID ANDA BISA RASAKAN BERBAGAI MACAM GAME YANG KAMI SEDIAKAN

====================================================================================
“Awas bisa gila lho tersenyum sendiri…” ia menghentikan usapannya sambil membetulkan posisinya

“Ia kalo lama-lama deket sama kamu bisa gila …” katanya sambil berdiri

“Eh, bau …” sambil kututup hidungku yang tepat berada didepan memeknya

“Seger lagi coba cium, katanya sambil menarik mukaku dan menempelkannya pada memeknya yang telah ditutupi salah satu tangannya. 

“Rambutnya kok gak rapi gak pernah dicukur ya,,,,” kubelai rambut bawahnya kemudian bergerak membuka kedua bibir bawahnya ”Dah punya anak masih kenceng aja nih kulit..” kataku sambil megelus elus memeknya dengan handuk sementara dia membalut tubuhnya dengan handuk sehingga kepalaku berada didalamnya.

Aku kaget dan membuka handuk sambil mencari bibiku takut ketahuan, kepala bibiku tampak masih ada dibelakang batu besar disamping sungai itu lagi asik membuang hajat..

“Berani cium gak 5 Ribu deh… “ dibukanya kembali handuknya sambil tersenyum menantang, memeknya tampak begitu menggairkan.

“Gak ah bau tuh.. tambah deh 10 “ kataku cengengesan

“Deal…” Katanya sambil duduk jongok Mukaku kumajukan untuk dapat mencium memeknya, pelan-pelan kubuka bibirnya dan ku elus elus seluruh memeknya sambil pura-pura menutup hidung seperti mau minum jamu. Kemudian ku buka mulut dan mulai mengeluarkan lidah, wulan nampak melihat kesekeliling kemudian aku mulai menjilat dengan pelan ke paha kanan kemudian kiri dan akhirnya menjilati memeknya ia tampak mengerang geli,

“Ih…” katanya pelan, lidahku yang masih menempel kemudian kumasukkan kedalam memeknya dan menggerak gerakkan memutar sehingga ia tambah geli. Setelah kurang lebih 5 detik ku tarik mukaku.

“Memek lo bau juga ya… mana 10 ribunya..?” ia menutupi kembali memeknya dengan handuk dan berdiri.

“Ntar ya dirumah, mang aku bawa dompet apa? daa…” sumpret belum puas ngotak-atik mesin bmw (bulu memek wanita) ia sudah pergi, yah akhirnya aku hanya bisa kembali swalayan sambil melihat ia berlalu,

* * *
bibiku akhirnya menyelesaikan BAB nya aku masih berendam bermain main di sungai sambil mengembalikan tenaga setelah swalayan.

Kami kemudian asyik mencuci sambil ngobrol seru-seruan, bibi mencuci sedang aku membilasnya, sesekali kami saling menyiramkan air sehingga baju kami basah semua akhirnya baju yang kami selesai semua aku mulai membuka semua bajuku sehingga hanya menyisakan celana kolorku saja, sementara bibiku yang dari tadi berhadapan denganku menggeser duduknya menyamping, kemudian menaikkan dasternya kemudian celana dalam putih pelan pelan turun dari pahanya mulus bibiku kemudian dia menghadap kembali padaku dengan posisi kaki lebih rapat, tidak seperti tadi dimana kadang aku bisa melihat celana dalamnya.

“Ih celana dalamnya dah pada bolong nih…” kuangkat celana dalamnya, bibiku segera menyambarnya

“Mana? Masih baru nih..” katanya sambil melemparkannya kepadaku. Dia kemudian menurunkan dasternya dan mencopot kutang dari tempatnya dan kemudian menaikkan kembali dasternya, tanpa segaja dia membuka kakinya sehingga bulu bulu tipis samar-samar terlihat diantara pahanya terlihat jelas didepanku, dia menunduk mencuci bhnya sehingga teteknya menyembul diantara belahan dasternya,

“Sini kolormu dicuci sekalian…” aku bengong mendengarnya,

“Copot sekalian gih kolormu.. “

“Wah gak bawa celana dalam bi….” Bibiku tidak menjawab dan memegang kolorku, akhirnya aku berdiri dan membuka pelan-pelan kolorku sehingga adikku menampakkan diri.

“Lho dah sunat to kamu ?” dilihatnya burungku yang masih imut-imut plus rambut yang baru pada keluar, ku pegang burungku sambil melirik kaki bibi yang sedikit terbuka.

“Dah lama ya kita gak mandi bareng…” ia tersenyum

“Ia dulu waktu masih SD kamu hanya mau mandi bareng aku mang kenapa sih ?”

“Ya milih yang cantik donk, masak sama mak ijah kan dah pada keriput semua,…” ia kemudian membuka dasternya sehingga seluruh tubuhnya terbuka dan menggeser duduknya menyamping.

“Sana taruh di pinggir “
aku kemudian meletakkan cucian kemudian kembali ke tempatnya. Teteknya yang bersih dan putih walaupun tak sebesar punya wulan terlihat masih sama seperti dulu, tubuhnya yang putih sintal dan rambut yang tergerai membuat semua orang pasti mengakui dia wanita ayu.

“Ssst lihat memeknya donk bi…” ia melengos dan menutupi pangkal pahanya dengan tangan, aku menarik tangannya terlihat rambut-rambut tipis berada di tengah

“Hiii… bulunya habis dicukur ya…” ia tersenyum geli, ia kemudian menggeser duduknya sehinga tepat didepanku

“Kok tahu…. bagus kan” dibelai nya rambut pubis itu bangga

“Ya tahu lah… dulu kan lebih tebal dari ini….mang napa dicukur”

“Nggak lagi pingin aja … kalo mau dateng bulan aku biasa potong, kalo gak tak cabut pake lilin, kalo rapi kan sehat….”

Kakinya yang rapat membuat aku hanya kebagian melihat rambutnya saja.

“Lihatin donk….” Kataku sambil mengelus elus pahanya tangannya menghela tanganku dari pahanya tapi kemudian aku kembali mengelusnya setelah itu dia melihat tajam kepadaku, pelan-pelan tanganku berhasil menggeser satu kakinya sehingga memeknya sedikit terlihat.

“Wah masih sama kaya dulu ya.. walaupun dah punya anak masih terlihat kenceng punyamu” ia tersenyum mendengar bualanku dan membiarkan aku melihat seluruh isi memeknya, tanganku mulai membelai memeknya pelan kemudian mengusap-usapnya.

“Jangan nakal ah.. geli..” aku tetap saja mengelus elusnya

“Mandi sana.” Tangannya mendorong mukaku sehingga aku terjatuh, dia kemudian berjalan kearah air yang lebih dalam kemudian berenang renang kecil

“Ri ambilin sabun donk…” aku duduk mendekatinya dan mengacungkan sabun, ditariknya tanganku sehingga aku jatuh dia tersenyum aku kemudian membalas dengan menyiramkan air kemukanya setelah beberapa saat bercanda di dalam air ia kemudian naik ke sebuah batu untuk membersihkan diri dengan sabun. Dengan menghadap kepadaku ia mulai meletakkan sabunnya dileher jenjangnya, pelan pelan turun ke teteknya, kemudian ke tangan dan kakinya dan berahir pada memeknya setelah itu dia kemudian menggosok badannya untuk memperbanyak busa. Aku keluar dari air dan duduk di sampingnya dia langsung menggosokkan sabun keseluruh tubuhku dari muka sampai ke kaki, dengan santai ia menggosokkan sabun pada penisku.

“Dah gede kamu ri, burungmu dah ada rambutnya..”

“Ya donk masak mau kecil terus…” ia kemudian membalikkan badannya dan berdiri sambil memintaku menggosok punggung dan bokongnya yang belum kena sabun, waktu mengosok bokongnya pelan-pelan tanganku ku senggolkan ke memeknya nampaknya dia cuek saja dengan terus asik menggosok tubuhnya dengan sabun, aku mulai memberanikan diri mengelus dari belakang kedua payudaranya. Ia membalikkan badan, membiarkan aku mengelus elus payudaranya dan
seluruh tubuhnya sementara dia mengelus kakiku dan sesekali mengelus penisku.

Ia kemudian terduduk, seperti biasanya kalo mandi dia selalu terdiam beberapa saat membiarkan sabun meresap ditubuhnya. Aku yang masih berdiri didepannya dengan penis tepat di mukanya, ia kemudian memain-mainkan penis itu,

”Di bersihin donk ri burungnya, nih masih ada kotorannya” katanya sambil mengelus penisku mesra aku hanya diam keenakan. Kemudian dia berbaring di atas batu, aku duduk disamping kakinya sambil mengelus memeknya dan menyiramkan air sehingga seluruh memeknya kelihatan.

“Dah jangan main itu terus ah geli …” ia tersenyum menutupkan kakinya aku kemudian menarik kakinya sehingga kini tubuhku berada diantara kakinya. tanganku mulai menggosok-gosok lagi kali ini jariku mulai masuk ke memeknya, dia bangun

“Geli ah li.. “tanganku kali ini berhasil diusirnya, tanpa sadar dia mulai melihat burungku yang mulai berkembang dan menggantung.

“Burungmu dah mulai bisa berdiri ri…” dielusnya burungku pelan mesra, semakin lama burungku makin besar karena tak tahan akan elusannya.

“Kamu dah pernah ngimpi basah ya.. “ aku mengangguk kemudian

“ Bi.. kamu gak lagi mens kan?” ia tersenyum kemudian membimbing tanganku pada dadanya

“Sini bibi ajarin ngelonin cewek…” aku mengikuti saja bimbingan tangannya mengelus pelan teteknya kemudian melintir putingnya.

“yang mesra donk ri anggep aja aku cewekmu “ dia kemudian mencium pipiku dan mendorong mukaku ke teteknya, aku ciumi semua bagian teteknya kemudian menghisap pelan putingnya, ada air keluar dari susunya aku makin keras menyedotnya sementara bibi mengusap kepalaku sambil merem menikmatinya. Kemudian aku menjilati perut dan turun ke rambut memeknya, ke paha kemudian menengelamkan mukaku ke memeknya, namun tangan bibiku mencegahnya.

“Kamu gak papa ri?” katanya pelan “Gak papa bi, sekalian buat pengalaman

“ia kemudian menyiramkan air ke memeknya setelah itu kucium dan kujilati memeknya beberapa saat, sementara tanganku dibimbing untuk tetap mengelus dadanya. dia rupanya terangsang dengan jilatanku, erangan-erangan kecil dan tekanan tangannya pada rambutku mengisyaratkan dia sudah mulai terangsang. Merasa cukup ku hentikan jilatanku kemudian duduk di depannya dia kemudian melek sambil mengelus dan memutar mutan burungku.

“Enak kan…?” ucapnya manja, aku kemudian berdiri, penisku tepat berada di mukanya, beberapa saat dia diam kemudian ia menutup mata dan mencium penisku

“Kalo jijik gak usah di emut …” ia melepaskan mukanya dan kembali mengocok dengan tangannya.
Ia kemudian duduk diatas batu sambil mengangkan meminta aku memasukkan penis ke memeknya

“ Di gesek aja ya, jangan dimasukkan.. punya pamanmu nih..” aku kemudian menggesekkan penis ke memeknya sementara tanganku menggoda teteknya.

“Bi sekalian masukkin ya.. biar ngajarinnya komplit..” ku masukkan tanganku ke memeknya,

“Jangan sama pacarmu saja, kasihan perjakamu…” aku kemudian mencoba memasukkannya pada memeknya dua kali mencoba ternyata penisku belum bisa tembus juga, bibiku tersenyum geli

“Tuh kan gak bisa, sini…” ditariknya penisku, di elus kemudian dimasukkan dalam memeknya, rasanya sempit sekali memeknya, baru setengah penis masuk bibiku mengeluarkan kembali

“Susah kan… makanya pelan pelan” ia kembali memasukkan, kali ini lebih dalam, ia kembali menarik tubuhnya sehingga penisku lepas. Tanganya lepas dari penisku, tanganku yang mau mengarahkan penisku di tariknya menandakan dia pingin aku memasukkan tanpa bantuan.

Dua kali mencoba tidak berhasil lagi akhirnya bibiku yang memajukan memeknya, sekali maju langsung masuk,

“uh…. Enak bi …” ia kemudian menggoyang pinggulnya memberikan tekanan keluar masuk pada penisku, aku merem melek menahan enak sambil membantunya mengelus tubuhnya,

“Ayo bagianmu…” ia kemudian pasif membiarkan aku melakukan keinginanku ku. Aku masukkan sampai semua penisku masuk kemudian bergerak pelan semakin lama semakin cepat menggoyang maju mundur.

“Bagus ri.. ayo.. ah…. ah… terus sayang….” aku menurutinya beberapa saat dia meminta aku mengganti posisi kini dia menungging di depanku dengan sigap kumasukkan penisku berulang ulang

‘oh yes … enak bi… enak….” Lima menit kemudian ia memintaku duduk dia berdiri dihadapanku memeknya kuciumi sebentar kemudian dia menduduki kakiku,

“ayo aku dah mau nyampe… kamu mau nemenin kan…” dia kemudian memasukkan memeknya dan bergerak turun naik sementara muka dan tanganku memegang teteknya

“bii…. Jangan cepet-cepet aku gak kuat nanti…”

“Ayo sayang … bibi juga gak lama lagi ..” aku melepas tangan dari susunya dan berkonsentrasi menahan goyangan maut memek bibiku..

“uh.. ah… “ bergantian kami mengucapkannya

“Stop bi… aku mau keluar …” aliran-aliran listrik seakan menjalar ditubuhku.. bibi melepaskan memeknya, kemudian mengocok penisku dalam hitungan ke lima air maniku benar benar keluar

“crot,,,,” mengarah pada tubuhnya.. Aku lemas sambil menyedot tetek bibiku aku mengatur nafas setelah berhasil mencapai puncak

“Wiih enak banget bi…. Yes……” kataku pelan, ia tersenyum dan mencium pipiku sambil mengelus-elus teteknya, setelah beberapa istirahat bibiku menuangkan air ke mukaku

“udah mandi yuk…” aku menarik tangannya

“Makasih ya bi… maaf kebablasan” ia tersenyum

“Ayo tak bantu nyampe puncak..” kataku sambil mengelus memeknya, aku kemudian mencium tetek kemudian memeknya, aku kemudian memasukkan jariku pada memeknya ia merem melek kemudian aku memasukkan berkali-kali dan menggelitik memeknya, ia benar-benar terangsang. Tangannya memegang penisku yang sudah tidak kencang lagi kemudian mengarahkan mukanya pada penisku, semakin lama goyangan tangan ku makin kencang, sampai akhirnya bibiku mengerang ngerang kemudian memasukkan penis pada mulutnya.. ia menggelinjang dan ahirnya dia berteriah “uhhhhhhh,,,,,,” dilepaskannya penisku dan berguling di batu itu, ku belai rambutnya menemani menuruni puncak kenikmatan.

Kemudian kami berdua masuk kembali ke air membersihkan sisa sabun

“ Jangan diulang ya… sekali aja “ katanya sambil mencubit paha depanku

“Ya deh bi,, kalo kuat ya.. tapi kalo lihat tubuh bahenol ini kayaknya aku gak tahan” kucium tengkuk bibi sambil mengelusnya, dia membalas
“Janji ya, jangan goda aku lagi…” aku diam sambil memeluknya..

Senin, 27 November 2017

CERITA KU - Kupuaskan Istriku Dimalam Pertama

CERITA KU - Kupuaskan Istriku Dimalam Pertama


Suamiku berusia 27 tahun lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku Dedi.
Pada bulan April kemarin kami baru saja melaksanakan pernikahan, dan undangan yang datang cukup banyak karena semua teman-teman dan saudara dari jauh pada datang. Setelah selesai resepsi pernikahan kira-kira jam 10 an malam kami pun putuskan untuk beristirahat karena kelelahan seharian menerima undangan. Saya pun mandi bersih-bersih dan membaringkan badan di ranjang yang di rias.
“Honey, Aa lemes pijitin dong…” sambil bernada manja suami ku meminta ku untuk memijitinnya, 

Karena saya juga kelelahan jadi saya pun menolaknya,
“ayo dong Honey, pijitin Aa… dosa loh kalo gak nurut sama suami”, saya pun terpaksa harus menurutinya, maklum saya baru jadi seorang istri
“ya udah deh a, Honey pijitin, tapi gantian yah a, saya juga pegel – pegel a”,
“Iyah istriku sayang,,,, nanti Aa pijitin malah nanti pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,
“Ishh, si Aa udah genit ajah,, :P”, saya pun mulai pijitin kakinya.
saya pijitin kakinya eh, si Aa ternyata malah mengerang yang aneh – aneh,
“aahhh,,, uuhhh, enak Honey,,,” saya langsung lepasin pijitan ku
“gantian dong a, saya juga pegel,,,” lalu suamiku pun mulai memijit – mijit kaki saya, entah kenapa saat telapak tangannya menyentuh kulit ku, saya menjadi merinding dan merasa terangsang dan ternyata pijitan suamiku makin naik dari betis lalu ke paha.

“aduuhhh,,,,”,
“Kenapa Honey,,? enak pijitan Aa ?”, saya sadar saya mulai terangsang, namun saya malu menampakkan muka merangsang saya, “Honey, malam pertama nih ?”,
“emang kenapa a?” saya pura – pura blo’on karena malu untuk membahasnya, tak lama ternyata pijatan tangan suamiku terus naik dan berhenti di selangkangan paha saya, saya sudah tak bisa lagi menyembunyikan rasa merangsangku, saya pun mengerang
“emmhhhh,,,,, uhhhh….”,
“kenapa Honey?” saya hanya diam dan mulai mendesah,
“udah gak kuat yah Honey?” dalam hati saya berkata “suamiku lama nih, saya udah gak kuat juga”.
====================================================================================

SITUS ONLINE MUSIMDOMINO
SITUS DENGAN GAME TERLENGKAP

TIDAK PERLU REPOT UNTUK BERMAIN GAME KESAYANGAN ANDA
CUKUP DENGAN 1 USER ID ANDA BISA RASAKAN BERBAGAI MACAM GAME YANG KAMI SEDIAKAN

====================================================================================
Suamiku terus saja memijat-mijat selangkangan ku, sesekali dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingnya dan membuat saya sulit menahan gairahku. Karena saya sudah tak kuat lagi, saya langsung bangun dan merangkul suamiku serta ku kecup bibirnya dengan liar,
“emmhhh,,,emmmhhh… ayo mas”,
“emh – emh, udah gak kuat yah ?”, saya tidak menghiraukan ucapan suamiku, saya langsung bukakan saja baju dan celana suami ku dan suamiku pun membukakan baju ku,
“Honey, pegang coba burung Aa, terus kocok pelan – pelan biar berdirinya tegak”, sayapun perlahan memegang burung suamiku yang lumayan panjang kira – kira 15 Cm, entah kenapa setelah saya memegang burung suami ku, saya malah menjadi semakin tak tahan ingin memasukanny ke dalam mekiw ku,

“Aa, masukin yah…?”,
“emh – emh, si Honey bener – bener udah gak sabar nih ya,,,” saya pun melentangkan badan ku, dan suamiku pun mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku, setelah menempel burungnya di mekiw ku, suamiku malah menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku dan itu membuat saya semakin terangsang, saya merasakan saya akan orgasme
“uuhhhhh,,,,,ahhhh,,,,”,”jangan berisik Honey sayang yang lain belum pada tidur”, saya pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, saya merasa geli namun setelah beberapa saat saya merasa terangsang kembali, dan kini burung suamiku siap masuk kandang,

“pelan – pelan Aa, perih”,”iyah sayang,,,” sedikit demi sedikit burung suamiku pun masuk
“errrrmmhh,,, sakit Aa..” dan Sleppp !! burung suamiku pun masuk sepenuhnya ke mekiw ku, saya merasa perih, sakit dan ksaya merasa ada yang mengganjal di mekiw ku,
“arrgghh,,,,” perlahan suamiku menarik burungnya dan memasukannya lagi pula secara perlahan, 

Setelah beberapa kali genjotan rasa sakit yang pertama kali saat burung suami ku masuk berubah menjadi rasa yang nikmat dan membuat saya semakin bergairah.
setelah beberapa kali genjotan lalu kita pun mengganti posisi,
” Honey, berdiri terus nungging yah,,,”,
“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Honey malu”.
“ya udah Aa matiin,,,”. Lalu saya pun berdiri dan tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp !! burung suamiku masuk melalui jalan belakang, saya pun kaget namun itu membuat saya semakin liar saja menghadapi suamiku, dia genjot perlahan burungnya lalu kedua tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku dan mempermainkan puting ku,
“emmmrrrrhhhh……..”,”hessssshhh,,, aaarrrrhhhhh” saya merasa sudah tidak tahan lagi karena putingku di permainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya

“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,,” saya tarik rambut suamiku dengan repleks,
“udah Honey,,,?” saya hanya diam saja, karena sesungguhnya saya orgasme kedua kalinya, tiba – tiba suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi, kali ini suamiku terlentang di bawah dan saya dia atas
“masukin sama Honey burung Aa nya yah,,,” dan Sleeeppp !!
“Arrrrhhhhgggg,,,,” posisi ku di atas ternyata lebih nikmat dari posisi ku yang tadi, saya pun menggenjot suamiku naik turun
“arrrhhh enak Honey,,” saya merasa posisi ku di atas membuat ku lebih cepat untuk orgasme
“Honey,,, arrrhhh Honey,,,”, suamiku sepertinya akan orgasme pula dan saat saya goyang kan pinggulku secara memutar suamiku pun meladeninya dengan cara menggerakan pinggulnya juga dan akhirnya seperti ada cairan kental yang deras menyembur mekiw ku

“aaarrrrgghhh Honey…” ternyata suamiku telah oragasme namun setelah beberapa saat suamiku orgasme saya pun sepertinya akan merasakan hal yang sama seperti ada aliran listrik yang berjalan dari seluruh tubuhku menuju mekiw ku dan akhirnya
“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,aarrrhhhhh” saya pun lemas dan jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan burung suamiku pun masih tertancap di mekiw ku sampai pagi.

Minggu, 26 November 2017

CERITAKU - Keperawananku Di Rengut Paksa

CERITAKU - Keperawananku Di Rengut Paksa 


Pada hari itu Desi berniat untuk menginap di kost temanya didaerah semarang, karena pagi harinya dia akan interview. Namun apa yang terjadi sesampainya disana Desi malah di inapkan di kost cowok, Alhasil Devi-pun kehilangan keperawana-nya . Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!


Pada suatu hari Desi meminta tolong temannya yang bernama Winda untuk menginap di kostnya, karena jadwal test interview Rumah sakit tersebut dimulai jam 06.00 wib. Kalau Desi berangkat dari rumah, takut telat dan tidak bisa mengikuti test tersebut, maka Desi kemudian menelpon Winda,

“ Halo, Win ”
“ Iya Des, ada apa ??? ”
“ Bantuin aku lah Win, Boleh gak aku nginep di kost kamu, satu malam aja, soalnya besok ada test interview pagi…, ”
“ Wah sori Des gak bisa Des…. Soalnya malam ini cwok ku nginep kostku…, ”
“ Gimana donk, mintain bantuan ama temen kamu dong win…. Aku nginep semalem aja…. Pleasss…???, ”
“ Ouw yaudah Des, coba aku tanyakan dulu sama temenku, dan nanti aku kabari lagi."
“ Makasih ya Win, pokoknya plisss bantu aku ?? ”

Selang beberapa menit kemudian, Winda menelpon Desi dan berkata bahwa ada salah satu temanya yang boleh ditumpangi kost semalem, dan akhirnya Desi pun berangkat dari rumahnya sekitar jam 19.00 malam dan sampai ke Semarang jam 22.00 malam dan langsung menemui Winda untuk mengantarkan ke tempat kost temannya tersebut.

Pada saat itu hujan deras Winda boncengan sama Desi menggunakan motor menuju tempat kost temannya. Sesampai di tempat kost, kemudian Winda mengetuk pintu dan keluarlah temannya dari dalam kamar kost dan ternyata teman Winda penghuni kamar kost tersebut adalah seorang laki laki sebut saja namanya Dody kemudian Desi bersalaman den berkenalan,
Sejenak Desi shok dan kaget ternyata dia ingin diinapkan di kost si Dody, kemudian Desi menarik dan membisiki Winda :

“ Kok kamu gitu sich Win sama aku, masa iya aku kamu kamu suruh tidur di kost Dody ? ”
“ Udah kamu tenang aja Des, dia baik kok, dia sahabat aku dari jaman aku SMP, percaya deh sama aku, ”…
“ Tapi gmana doooonk,,, aku kan gak enak….????, ”
“ Yaudah kalo nggak mau, apa kamu mau cek in aja di hotel??? Aku anter…??? “
“ Aku lagi gak ada uang Win, ”
“ Yaudah kamu tidur sini aja, lagian kan Cuma numpang 5 jam kan ? besok kamu jam 5 udah berangkat interview, ”

Karena cuaca hujan deras, uangpun juga gak ada, akhirnya Desi mau menginap di kost Dody tersebut. Winda pun meninggalkan Desi. Kemudian Desi masuk ke kost Dody dan meminta ijin untuk menginap semalam. Kemudian keduanya pun mengobrol. Selang beberapa waktu, Desi Tanya kepada Dody dimana Kamar mandinya, karena Desi ingi berganti baju karena basah.
Kemudian Dody menunjukan Kamar mandinya dan mengantarnya. Masuklah Desi ke kamar mandi dan berganti baju. Ketika ingin berganti pakaian, ternyata Desi lupa nggak bawa BRA dari rumah, Sedangkan BRA yang dipakai basah kehujanan. Pada aat itu Desi pun bingung, dan dengan terpaksa Desipun hanya memakai kaos singlet ketat tanpa BRA dan celana Boxer.

Dengan malu malu dan rasa tidak enak Desi keluar kamar mandi dengan menutup dadanya yang besar dan montok. Dody seketika kaget dan bengong melihat body Desi yang ideal dengan perut yang kurus namun buah dadanya besar dan montok dan melihat tidak ada tali Bra di pundaknya. Munculah niat jahat dan pikiran mesum, Kemudian diantar kembali kekamar oleh Dody.
Sampai di kamar Desi dengan malu malu Desi bilang kepada Dody, bahwa dia mau tidur karena besok berangkat pagi jam 5. Namun Desi mulai merasa tidak nyaman karena Dody terus memandanginya dengan wajah Mesum dan penuh nafsu. Namun Desi percaya apa kata Winda, bahwa Dody orangnya baik. Kemudian Dody menyuruh Desi tidur di kasur dan Dody tidur dengan menggunakan tikar dilantai.
====================================================================================

SITUS ONLINE MUSIMDOMINO
SITUS DENGAN GAME TERLENGKAP

TIDAK PERLU REPOT UNTUK BERMAIN GAME KESAYANGAN ANDA
CUKUP DENGAN 1 USER ID ANDA BISA RASAKAN BERBAGAI MACAM GAME YANG KAMI SEDIAKAN

====================================================================================
Dody berkata seperti itu karena kasurnya kecil hanya ukuran 1 orang saja (maklum kost murah ukuran 3 x 3 meter) berdekatan dengan kasur yang dipakai tidur Desi. Tak lama kemudian Desi langsung tertidur karena capek. Saat itu Dody belum bisa tidur dan masih mainan Handphone. Saat itu Dody melihat tidurnya miring menghadap ke tembok membelakangi Dody.
Hal itu membuat bokong Devi yang semok dan montok tanpa selimut, kemudian punggungnya terlihat tanpa tali Bra. Seketika Kontol Dody mulai tegang dan sesekali Dody memotret tubuh Desi menggunakan HP nya. tidak lama kemudian Desi pun berubah posisi terlentang, terlihat buah dadanya yang montok dan putingnya yang menonjol terlihat dari singlet yang dipakainya.
Dody terus memotret tubuh Desi beberapa kali. Karena Susana sepi dan hujan deras, tanpa berfikir panjang Dody kemudian mendekati Desi dan tidur disampingnya. 

Seketika itu Desi kaget dan terbangun seraya memberontak dan berkata ,
“ Kamu mau apa Mas Dody ?, ”
“ Tenang saja Des, kita butuh kehangatan malam ini, ”
“ Mas, tolong jangan apa-apakan aku mas, aku masih virgin mas, ” ucapnya sambil menangis ketakutan.
“ aku gak akan ngapa-ngapain kamu, aku hanya pengen tidur di deket kamu, ”
“ jangan mas, aku gak mau mas, Mas Dody jangan…., ”
“ percuma kamu teriak, gak aka nada yang dengar …. “

Dengan penuh nafsu kemudian Dody menarik Desi dengan kuat hingga Desi dalam keadaan terlentang dan langsung ditindik dengan tubuh Dody. Dalam keadaan menangis, bibir manisnya diciumi oleh Dody, tangannya di pegang keatas dan di tekan kuat oleh Dody. Dody terus menciumi bibir dan leher Desi. Karena sudah tidak melawan, akhirnya Desi pun pasrah dengan keadaan.

Dody-pun meremas buah dada Desi yag besar dan montok. Desi hanya bisa menangis sambil meronta, namun tak dihiraukan oleh Dody,
“ kita nikmati malam ini Desi ,”
“ tidak mas jangan, aku belum pernah melakukan seperti ini” ucap Desi sambil menangis dan memberontak.
“ aku ajari malam ini cara bercinta, ”
“ jangan mas, jangan… Please jangan Mas, ”

Karena sudah tidak bisa berbuat apa apa, Desipun hanya pasrah dan menangis, .. Melihat Desi sudah terlihat lemas dan pasrah, tanpa menunggu lama, Dody langsung membuka kaos Singlet Desi, terlihat Buah dadanya yang montok padat dan putih bersih terawat, putingnya yang mancung berwarna cokelat kehitaman, menambah birahi Dody.
Kemudian Dody menghisap dan menjilat puting Desi, sambil meremas buah dadanya dengan cengkraman yang penuh nafsu,

“ aku bener bener beruntung bisa melihat buah dada indahmu dek,”
“ jangan mas, aku mohon jangan Mas Dody, aku belum pernah seperti ini, ”
Nafsu Dody semakin tak tertahan, dia kemudian melepas celananya dan menarik tangan Desi untuk memegang dan mengocok kontolnya. Namun Desi tidak mau dan terus memberontak. Tanpa buang waktu kemudian diarahkan kontolnya ke mulut Desi sambil di sodok sodokan ke wajah Desi. Saat itu Desi yang sudah tidak berdaya hanya bisa memberontak.
Kontol yang sudah tegang dan nafsu yang tidak bisa tertahan, akhirnya Dody tanpa kata langsung melepas kaos singlet Desi dan melepaskan celana Desi. Saat itu nampak jembut Desi yang lebat dan halus, dengan paha yang putih mulus, Dody langsung memegang memek Desi dan menciumi bibir Desi.

Kemudian Dody langsung menindih tubuh Desi yang sudah telanjang, dia buka paha Desi dan mulai menyodokan Kontolnya ke memek Desi. Desi sudah pasrah dan sudah tidak bisa memberontak. Berulang kali Dody berusaha memasukan Kontolnya tetap tidak bisa. Sampai saat itu Desi menangis kesakitan namun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, dia hanya merintih saja.

Dody kemudian membasahi memek Desi dengan air liurnya yang di taruh tangan kemudian mengusapkan ke memek Desi berulang kali. Dengan penuh nafsu dan memaksakan untuk masuk kedalam memek Desi, pada akhirnya kontol Dody masuk ke memek Desi, Maka langsunglah Dody menggenjot keluar masuk dengan birahi memek Desi yang masih perawanan itu.
Apalagi saat itu Dody melihat buah dada nya yang montok padat Ditambah lagi putting yang mancung dan tangisan Desi, tanpa berfikir dan menghiraukan Desi, Dody terus menggenjot memek Desi dengan Kontolnya, sesekali sambil meremas dan mengisap putting Desi. Desi terus menangis tersedu dan menahan rasa sakit, karena baru pertama melakukan sex.
Setelah sekitar 15 menitan dan Dody sudah merasakan orgasme ingin mengeluarkan sperma, kemudian di cabut kontolnya dari memek Desi dan mengeluarkannya ke wajah hingga tercecer sampai leher dan buah dada Desi. Setelah mengeluarkan sperma ke wajah Desi, Dody terkejut, seluruh batang kontolnya berdarah,

“ kamu benar benar masih perawan Des???, ”
“ aku gak pernah melakukan seperti ini mas, ” ucapnya sambil menangis dan memejamkan mata.
“ maafkan aku ya Des ??? aku gak tau kalo kamu benar benar masih perawan , ”
“ aku sudah tidak berharga lagi mas, ini yang aku jaga dan hanya ini yang berharga dari aku mas, tapi mas sudah mengambilnya, ”

Kemudian Dody membersihkan spermanya yang tercecer dimuka Desi lalu memeluk dan menenangkannya. Satu persatu pakaian Desi di ambilkan dan Desipun memakainya. Sunguh malang sekali Desi ini, Semoga saja Dody bertanggung jawab dengan kehilangan keperawan dari Desi.